Universitas Indonesia Conferences, The 8th International Symposium of Journal Antropologi Indonesia

Font Size: 
TARI TEBE PENGUAT IDENTITAS KELOKALAN DALAM UPAYA PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN BERKELANJUTAN
I Gusti Ngurah Jayanti

Last modified: 2022-09-07

Abstract


Abstrak

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam tari Tebe, di samping itu ingin mengungkap keberlanjutan tari Tebe sebagai bentuk kesenian yang mampu mengangkat identitas local di daerah peratasan. Adapun permasalahan dalam tulisan ini yakni bagaimana bentuk dan fungsi dan makna  tari Tebe dan juga ngungkap nilai yang terkandung dalam tari Tebe tersebut. Tari Tebe dapat memperkuat ketahanan budaya di daerah perbatasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi yakni: observasi, wawancara dan dukumen. Penelitian ini menggunakan pisau analisis yakni teori Hermeneutika untuk membedah permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun hasil dari tulisan ini mengungkapkan bahwa tari Tebe merupakan salah satu tarian tradisional dan tersebar di wilayah Pulau Timor Nusa Tenggara Timur. Sebagian masyarakat tradisional menganggap tari Tebe adalah tari Sakral yang ditarikan pada saat peristiwa penting seperti penyambutan tamu kehormatan, upacara adat atau perayaan kemenangan dalam sejarah atau peristiwa masa lalu pada komunitas masyarakat tradisional di Pulau Timor. Tari Tebe juga memperkuat rasa kebangsaan di daerah perbatasan. Mereka merasakan keterikatan dan solidaritasnya sesama sukunya. Tari Tebe menggambarkan hubungan sosial yang sangat dinamis karena dapat membuka hubungan interkoneksi dengan masyarakat lainnya.

Kata kunci: Tari Tebe, identitas lokal, budaya berkelanjutan, budaya perbatasan.

 

Abstract

The purpose of this study is to find out the values ​​contained in the Tebe dance, in addition to revealing the sustainability of the Tebe dance as an art form that can elevate local identity in the top area. The problems in this paper are how the form and function and meaning of the Tebe dance are and also reveal the values ​​contained in the Tebe dance. Tebe dance can strengthen cultural resilience in border areas. This study uses a qualitative method with triangulation data collection techniques, namely: observation, interviews, and documents. This study uses an analytical knife, namely the theory of Hermeneutics to dissect the problems that have been formulated. The results of this paper reveal that the Tebe dance is one of the traditional dances and is spread across the island of Timor, East Nusa Tenggara. Some traditional people consider the Tebe dance to be a sacred dance that is danced during important events such as welcoming guests of honor, traditional ceremonies or celebrations of victories in history, or past events in traditional communities on the island of Timor. Tebe dance also strengthens the sense of nationality in border areas. They feel the attachment and solidarity of their fellow tribesmen. Tebe dance describes a very dynamic social relationship because it can open interconnection relationships with other communities.

Keywords: Tebe dance, local identity, sustainable culture, border culture.

 


Conference registration is required in order to view papers.