Universitas Indonesia Conferences, The 11th International Conference on Malaysia-Indonesia Relations

Font Size: 
ARSIP SEBAGAI REPRESENTASI BUDAYA PADA MASYARAKAT BUGIS SULAWESI SELATAN
A. Khaerun Nisa, Tamara Adriani Susetyo-Salim

Last modified: 2017-07-15

Abstract


Penelitian ini memberikan pemahaman tentang arsip sebagai representasi budaya pada masyarakat Bugis Sulawesi Selatan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana arsip merepresentasikan budaya pada masyarakat Bugis Sulawesi Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dari literatur, dokumen, laporan studi, diterbitkan atau tidak dipublikasikan. Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa arsip sebagai representasi budaya masyarakat Bugis Sulawesi Selatan dapat dijelaskan berdasarkan teori representasi dari Stuart Hall mengenai tiga pendekatan dalam teori representasi, yakni melalui pendekatan reflektif, intensional dan konstruktif. Pendekatan reflektif, dimana makna yang diperoleh melalui isi naskah La Galigo dan kitab Barzanji. Pendekatan intensional, dimana makna unik yang terdapat di dalam naskah La Galigo dan kitab barzanji yaitu mengenai penggambaran nilai seni dan estetika. Pendekatan konstruktif, dimana makna ditemukan pada sosok Sawerigading dalam naskah La Galigo dan sosok Nabi Muhammad SAW pada kitab Barzanji yang menjadi sosok yang dihormati dan diteladani. Dari ketiga pendekatan representasi itulah dapat dijelaskan bahwa transformasi pembacaan naskah La Galigo tidak serta-merta digantikan oleh kitab barzanji, melainkan karena pemaknaan masyarakat mengenai posisi kitab barzanji yang lebih tinggi setelah ajaran agama Islam masuk ke dalam budaya dan tradisi masyarakat Bugis Sulawesi Selatan.

Keywords: Arsip, Representasi Budaya, Naskah La Galigo, Barzanji, Bugis Sulawesi Selatan