Last modified: 2022-06-07
Abstract
Modernization is included in all aspects of human life, including health and medicine. During the Pandemic Covid-19 in 2020 until now, not all people can reach medical treatment due to limited facilities and finances. This is because they choose local wisdom for health and treatment. Madura people choose the tradition of concocting and drinking herbs. In addition to health conservation, disease recurrence as well as the conservation of spice plants. This article follows the oral tradition of people choosing herbal medicine over medical treatment. Research uses qualitative ethnographic methods with data collection techniques: observation and interviewing. The results of the study are documentation of the characteristics of the culture of concocting and drinking Madura Herbal Medicine which is growing rapidly in the community. The analysis uses the perspective of James C. Young's health anthropology, namely data collection, data reduction, and descriptive presentation of data. This research shows that more people are choosing to concoct and drink herbs as a method of maintaining health and healing. It has a variety of reasons, such as cheap prices, easy to get, not ready for the risk of medical treatment, disappointed medical treatment, believe the disease is personal and preservation of spice plants.
Keywords : Oral Tradition, Herbal Medicine, Health, Madura, Spices, Pandemic Covid-19
References
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. (1985). “Etnosains dan Etnometodologi. Sebuah Perbandingan”
dalam Jurnal Masyarakat Indonesia Tahun XII No.2. 103-133.
Anoegrajekti, Novi. 2019. Tradisi Lisan Sebagai Ekosistem Kebudayaan : Kebijakan
Budaya dan Ekonomi Kreatif. Makalah Kuliah Umum Prodi Magister Sastra
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : Tidak diterbitkan.
Cassirer, Ernst. (1987). Manusia dan Kebudayaan : Sebuah Esei Tentang Manusia
(terjemahan oleh Alois A.N.). Jakarta : PT. Gramedia.
Beers, SJ. 2001. Jamu, the ancient Indonesian Art of Herbal Healing. Periplus Editions
HK.Ltd : 2001.
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Prenada Media Grup
Bustami, A.L. 2006. “Seksualitas Oreng Madure : Gelas Bergoyang dan Sendok pun Bergetar” artikel dalam Jurnal Srintil Media Perempuan berjudul Komodifikasi Seksualitas dan Perwadagan Perempuan. Jakarta : Kajian Perempuan Desantara bekerjasama dengan The Ford Foundation
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. IImu Gosip, Dongeng, dan lain-lain.
Jakarta. Grafiti Pers
Handayani, L.,Suharmiati, Suharti S.,Koesmi R.S., Badrijah Dj, Setia P.
1996/1997. Inventarisasi Jamu Madura yang Dimanfaatkan untuk
Perawatan Kesehatan dan Pengobatan Gejala penyakit yang Berkaitan
dengan Fungsi Reproduksi Pada Wanita. Laporan Penelitian tidak
dipublikasikan. Surabaya : BalitBang Departemen Kesehatan RI
Jordaan, Roy E. 1982. Tombuwan in the Dermatology of Madurese folk-medicine.
Leiden : KITLV.
--------------------.1985. Folk Medicine in Madura (Indonesia). Leiden : Tesis
tidak dipublikasikan.
Mangestuti, Subehan, Widya Waruyanti. 2007. “Traditional Medicine of Madura
Island in Indonesia” dalam Journal of Traditional Medicine. 24. 90-103.
Mujiyati, S. 2013. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Untuk Jamu Khusus Wanita oleh Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan Peramu Jamu Tradisional di Kabupaten Bangkalan. Skripsi S1 Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. Tidak diterbitkan. Bangkalan : Univeristias Trunojoyo
Mutmainnah. 2007. Makna Dan Pemanfaatan Jamu Madura di Kalangan Ibu Rumah Tangga Di Kabupaten Bangkalan. Laporan Hasil Penelitian Studi Kajian Wanita. LPPM Universitas Trunojoyo Madura. Tidak diterbitkan.
Satriyati, E. 2014. “Jamu dan Malam Jumat : Upaya Pemertahanan Keharmonisan Rumah Tangga di Madura” dalam Novi Anoegrajekti, dkk (Ed) Prosiding Dinamika Budaya Indonesia Dalam Pusaran Pasar Global. Yogyakarta : Ombak.
Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi. (terjemahan oleh Mizbah Z.E). Yogyakarta :
Tiara Wacana.
Tilaar, M., dan Bernard T.W. 2014. The Power of Jamu : Kekayaan dan Kearifan Lokal Indonesia. Jakarta : Kompas Gramedia.
Triratnawati, A. 2011. Masuk Angin Dalam Budaya Jawa. Disertasi Tidak diterbitkan. Yogyakarta : UGM.