Last modified: 2017-07-18
Abstract
Artikel ini merupakan hasil sintesa riset mengenai komunitas Cina di Indonesia. Riset dilakukan oleh penuilis di dua kota di Indonesia, Semarang dan Menado pada tahun 2013 dan 2015. Keinginan komunitas Cina untuk berbaur dengan penduduk lokal dan sekaligus mempertahankan identitas aslinya selalu menghadapi dual hal klasik yaitu hambatan internal dan eksternal. Menariknya kedua fenomena ini muncul sekaligus dari internal komunitas Cina itu sendiri dan eksternal dari komunitas lokal. Datangnya Era Reformasi dan semakin terbukanya sikap masyarakat lokal terhadap keragaman menjadi faktor dukungan yang signifikan untuk terjadinya pembauran. Sementara hambatan berasal dari stigma orang Cina yang masih terpatri dalam alam pikiran di sejumlah kelompok masyarakat lokal. Riset yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion, studi dan observasi lapangan. Masalah riset adalah bagaimana usaha pembauran komunitas Cina di kedua kota. Tujuan riset ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa usaha pembauran oleh komunitas Cina. Temuan dalam riset ini adalah kuatnya keinginan berbaur dengan berbagai macam pendekatan, karekter dan polanya sehingga terbangun yang disebut Model Pembauran Serikat.
Kata kunci: Komunitas Cina, Semarang, Manado, pembauran